Si kecil dari negeri Plestina
Wajahnya tertutup debu
Matanya teriris sendu
hatinya diselimuti gaduh
Teriakan bisingkan telinganya
Ayahnya telah pergi,
Sedang ibunya dianiyaya
Sanak saudaranya terpenjara
Tangisanlah sebagai temannya
Mayat tergeletak di depan mata
Kenangan terdiam kering di ingatan
Bersandar dalam nyata
Tak goyahkan semangat hidupnya.
Sebutir peluru menembus dadanya
Lepaskan darah syahidnya
Membasahi tanah dan lengannya
Kepasrahan dia hadirkan
Walau sakit masih dirasakan
Baju putihnya telah memerah
Bibirnya membiru pula
Tangannya tak tergenggam lagi
Syahadat terucap dia pun pergi
By: Nur'ainun Siregar
0 Comments:
Post a Comment
<< Home